Tips Merawat Tas Berbahan Kulit dan Sintetis

Siapapun pasti tahu bahwa harga tas yang berbahan kulit asli (genuine leather) jauh lebih mahal dibandingkan tas-tas yang terbuat dari bahan sintetis atau plastik. Selain kualitas tas berbahan kulit asli lebih unggul, dari segi model pun pasti terkesan jauh lebih mewah. Pantas saja bila tas kulit lebih banyak digunakan oleh orang-orang dari kalangan menengah atas.

Sebut saja produsen tas ternama seperti Hermes, Channel, Gucci, Asprey, Louise Vuitton pernah memproduksi tas-tas berbahan dasar kulit asli dan dijual di pasaran dengan harga ‘selangit’ alias sangat mahal. Birkin bag dari Hermes misalnya, pernah dibandrol dengan harga $120.000 karena kualitas kulit yang digunakan benar-benar asli 100%. Luar biasa bukan?

Namun di balik keistimewaan tas kulit, ternyata tas ini justru sangat ‘sensitif’. Tanpa perawatan yang tepat, tas kulit justru sangat rentan rusak. Begitu pula dengan tas sem- kulit atau sintetis. Hanya saja, tas sintetis sedikit lebih ‘kebal’ dibandingkan tas kulit asli.

Jika Anda memiliki tas kulit dan sintetis di rumah, lakukan perawatan berikut ini agar kualitas tas lebih awet.

  • Pisahkan penyimpanan antara tas berbahan kulit dengan tas berbahan sintetis. Apalagi bila tas tidak dibungkus dengan dust bag (sarung pembungkus tas). Mengapa demikian? Sebab, bahan warna pada bahan sintetis lebih mudah luntur dibandingkan warna pada bahan kulit asli. Sehingga, apabila kedua tas berlainan jenis bahan itu saling berdempetan, maka akan terlihat bercak warna dari tas berbahan sintetis yang menempel pada tas berbahan kulit asli. Jika sudah demikian,sulit sekali menghilangkan warna yang menempel tersebut. Kecuali jika Anda mau mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mewarnai tas kulit Anda kembali.
  • Selalu gunakan dust bag. Selain menghindari terjadinya luntur warna, dust bag berguna untuk melindungi bahan tas dari kelembaban udara. Sebab, suhu udara di dalam lemari cukup lembab sehingga memungkinkan jamur menempel pada tas Anda. Apalagi tas kulit yang lebih rentan terhadap serangan jamur daripada tas sintetis.
  • Isi tas dengan koran agar bentuknya tetap terjaga ketika di simpan. Jangan sekali-kali melipat tas kulit dan sintetis dengan alasan menghemat tempat. Sebab, tekstur kulit dan sintetis akan rusak bila tas dalam keadaan terlipat. Saat ini, banyak dijual balon plastik khusus tas yang dapat membuat bentuk tas tetap padat ketika disimpan.
  • Gunakan kamper di sekitar tempat penyimpanan tas untuk menghindari ngengat atau serangga kecil yang suka menggerogoti tas. Beberapa serangga sangat peka dengan aroma khas kulit tas. Sehingga serangga/ngengat tersebut dengan mudah menemukan tas Anda, meskipun tas dalam keadaan terbungkus rapi di dalam dust bag. Dengan adanya kamper, kemungkinan buruk seperti itu dapat diminimalisir.
  • Khusus untuk tas kulit, hindari paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. Sinar matahari dapat membuat testur kulit tas menjadi kering dan mudah terkelupas/pecah-pecah. Jika aktivitas Anda mengharuskan lebih banyak di luar ruangan, sebaiknya oleskan dulu pelembab khusus pada tas kulit yang Anda gunakan. Tujuannya agar kulit tas lebih elastis meskipun terkena paparan sinar matahari.
  • Hindari menuangkan pelembab khusus langsung pada permukaan kulit tas. Banyak yang salah kaprah bahwa pelempab harus dituangkan langsung pada tas, baru digosok dengan kain kering. Padahal menuangkan pelembab tidaklah boleh langsung pada permukaan kulit tas. Sebab,cara itu justru akan meninggalkan noda minyak yang akan lama sekali hilangnya. Jadi, cukup tuangkan pelembab khusus tersebut di tangan Anda, sambil digosok-gosok agar pelembab merata di telapak tangan. Baru kemudian usapkan telapak tangan yang telah di beri pelembab tadi ke permukaan kulit tas sambil digosok rata. Lalu, keringkan dengan menggunakan spon khusus tas atau bisa juga dengan kain lembut.
  • Jika ada noda yang mengotori keindahan tas kulit dan sintetis Anda, jangan buru-buru mencucinya. Apalagi sampai merendamnya di air sabun. Cukup gunakan kain lap kering yang telah ditetesi dengan minyak kayu putih. Gosok kain lap tersebut pada tempat yang terkena noda dengan gerakan memutar agar noda tidak menyebar. Khusus tas berbahan sintetis, bisa pula menggunakan larutan cuka yang diteteskan pada lap kering, sebagai pengganti minyak kayu putih.
  • Angin-anginkan tas setelah digunakan. Hindari menyimpan tas langsung setelah digunakan. Sebab, kondisi tas pasti akan terasa lembab karena pengaruh udara. Bisa pula karena pengaruh keringat di lengan Anda ketika tas disandang. Oleh sebab itu, gantung terlebih dahulu tas di ruang terbuka sebelum disimpan untuk menghindari resiko jamur pada tas Anda.
  • Perhatikan kebersihan resleting tas setiap setelah digunakan. Tanpa kita sadari, kotoran-kotoran kecil yang menempel pada resleting tas (seperti potongan benang atau debu) akan membuat resleting menjadi macet. Untuk menghindari hal tersebut, bersihkan rel atau gigi resleting menggunakan kuas kering. Hindari penggunaan kain basah ketika membersihkan resleting, sebab akan membuat resleting mudah berkarat. Bisa pula menggunakan lilin lebah (bee wax) yang dijual di supermarket-supermarket terdekat.

 

 

 

Sumber : http://informasitips.com/tips-merawat-tas-berbahan-kulit-dan-sintetis